Belakangan ini Bubu menderita setengah mati. Beberapa hari yang lalu, Bubu dan teman-temannya pergi anjangsana, menjenguk seorang teman yang sakit. Bubu yang tidak terbiasa mengendarai sepeda motor, dengan tidak sengaja menekan telapak kakinya sendiri. Alhasil, nyeri yang teramah sangat dirasakan, sampai-sampai, Bubu kesulitan melakukan gerakan duduk iftirasy, atau duduk diantara dua sujud.
Akibatnya, Bubu tidak pergi ke musholla untuk sholat jama'ah. Bubu harus pasrah sholat sendirian dirumah. Sendiri. Betapa sedinmya. Berapa banyak pahala yang terlewat dengan shalat sendiri.
Tapi, Allah maha mengetahui. Kaki Bubu sakit. Tidak elok rasanya memperlihatkan kesakitannya kepada para jamaah yang sudah berumur tetapi sangat sehat dengan gerkan-gerakan sholatnya.
Hingga suatu malam, seseorang bertamu cukup lama. Dia datang setelah Maghrib dan pulang pukul 8 malam. Tentu saja Ayah melewatkan sholat berjama'ah di musholla. Dan akhirnya, Ayah dan Bubu sholat berjamaah dirumah.
"Yah..," sapa Bubu pelen.
"Iya, Bu. Ada apa?" Jawab Ayah.
"Nanti sholatnya, saat duduk iftirasy, agak pelan ya? Kaki Bubu sakit." kata Bubu menjelaskan.
"Kalau begitu, Bubu saja yang jadi imamnya." Kata ayah.
Bubu bengong. Tidak menyangka jawaban Ayah.
"Kan Ayah yang laki-laki. Mana boleh Bubu yang perempuan ini jadi imamnya laki-laki?' protes Bubu.
"Mana ada makmum mengatur imam?' jawab Ayah santai.
***
Siang ini, Bubu pulang sekolah lebih awal dari biasanya. Seperti biasa, Ayah dengan setia menjemput Bubu disekolah.
Sebelum pulang tadi, Bubu sudah mampir ke warung membeli sayur asam dan pindang goreng, tak lupa sambelnya. Warung didepan sekolah memang favirit ibu-ibu guru yang 'terpaksa' meninggalkan profesi mereka sebagai chef karena harus mengabdikan diri mendidik generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2035.
Sampai dirumah, Bubu meletakkan plastik pembungkus lauk yang dieblinya di atas meja. Kemudian Bubu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu. Sudah menjadi kebiasaan Ayah dan Bubu, begitu sampai dirumah, mereka mendahulukan sholat ebelum mengerjakan hal yang lainnya.
Ayah masuk kamar setelah Bubu memakai mukena. Ayah segera mengawali sholat dengan takbiratul ikhram dan Bubu mengikutinya dengan khikmad.
Selesai sholat, Bubu mencium tangan Ayah.
"Tadi gimana? sholatnya sudah betul?" tanya Ayah.
"Salah!" kata Bubu sambil bersungut-sungut.
"Apa yang salah?" Tanya ayah tanpa rasa bersalah.
"Kaki Bubu kan sakit, harusnya waktu duduk Iftirasy, duduknya lama. Bubu kan musti ngatur kaki dulu biar nggak sakit."
"Lha Ayah kan bingung. Waktu duduk Iftirasy itu, di lama-in atau di cepet-in? Tadi Ayah sampe ngelirik Bubu lho. Bubu kayak kesulitan duduk, makanya Ayah cepet-in."
"Itu Bubu baru ngatur duduk, Ayah. Ya emang sakit, makanya pelan-pelan." Bubu meringis menahan tangis.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar